Facebook Twitter Google+ RSS
Loading...

Tentang si Binatang Jalang




Chairil Anwar adalah pelopor sastrawan Angkatan 45. Dalam syair ataupun karya sastra yang dibuatnya terdapat sifat revolusioner baik pada bentuk maupun pada isinya. Chairil Anwar membawa angin pembaruan  di bidang puisi modern. Puisi atau syair yang dibuatnya menggunakan kata – kata atau perbandingan yang tepat, sehingga dapat menjelmakan isi yang padat.

Chairil Anwar ingin merombak cara pikir yang dogmatis dan ingin menegakkan pikiran – pikiran baru demi memperbaiki martabat manusia. Memperjuangkan hakikat kemanusiaannya yang semua itu tidak harus sesuai atau sejalan dengan nilai – nilai kemasyarakatan, teradisi, atau aturan – aturan yang sudah berlaku. Hal inilah yang mendorongnya untuk menulis puisi yang anarkis dan individualis.

Dalam berkarya, Chairil Anwar mendapat pengaruh yang besar  dari beberapa penyair Belanda sebelum Perang Dunia II. Pengaruh H.Marsman terlihat pada diri seorang Chairil Anwar  yang memiliki vitalitas yang menyatu pada dirinya, pengambilan motif karya sastra yang sama, penggunaan kata dan perbandingan yang serupa serta semangat yang sama. 

Meskipun mendapat pengaruh dari pengarang – pengarang luar, Chairil Anwar tetap menjadi pelopor puisi modern. Ia telah membawa corak baru dalam perkembangan puisi di Indonesia. Terutama dalam gaya dan pengucapannya yang puitis, ide dan pikiran yang terkandung di dalamnya juga berbeda dengan puisi sebelum zamannya. Chairil Anwar  telah membuka kemungkinan – kemungkinan hal yang tak terduga. Ia berani member arti sendiri pada kata – kata, mengadakan kombinasi kata – kata yang menantang semua konvensi, membuat susunan kalimat yang melompat – lompat, lekuk dan kelok yang tidak terduga, dengan memakai logika yang sering bersifat antilogika. Namun justru itulah yang menimbulkan ketajaman dan kedalaman arti yang jarang dijumpai.
Beberapa karya Chairil Anwar yang telah dibukukan :
·         Deru Campur Debu (kumpulan puisi yang pertama kali ditebitkan oleh Penerbit Pembangunan, 1949).
·         Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus (kumpulan puisi yang diterbitkan oleh Pustaka Rakyat, 1949).
·         Tiga Menguak Takdir (kumpulan puisi bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, diterbitkan oleh Balai Pustaka, 1950).



Sumber: Maryoto, Agus.2009.Sastrawan Angkatan 45.Semarang : PT Sindur Press

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP