BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa
tahun terakhir telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran di dunia
pendidikan. Menurut pandangan konstruktivisme, pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer
oleh guru ke pikiran peserta didik, melainkan dikonstruksi di dalam pikiran
peserta didik itu sendiri. Dan guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi
peserta didik (teacher centered),
melainkan lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi,
peserta didik secara aktif berinteraksi langsung dengan sumber belajar, yaitu
lingkungan. Lingkungan yang dimaksud (menurut Arsyad, 2002) adalah guru itu
sendiri, peserta didik lain, kepala sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau
materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video, atau audio,
dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta fasilitas lainnya seperti OHP,
perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan,
laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar.
Proses
belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses berkomunikasi, yaitu
proses penyampaian pesan (isi atau materi ajar) dari sumber pesan melalui
saluran atau media tertentu ke penerima pesan (peserta didik atau pebelajar
atau mungkin juga guru). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui
simbol-simbol komunikasi berupa simbol-simbol verbal dan non-verbal atau
visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh penerima pesan (Criticos, 1996).
Adakalanya proses penafsiran tersebut berhasil dan terkadang mengalami
kegagalan. Kegagalan ini bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya
adanya hambatan psikologis (yang menyangkut minat, sikap, kepercayaan,
inteligensi, dan pengetahuan), hambatan fisik berupa kelelahan, keterbatasan
daya alat indera, dan kondisi kesehatan penerima pesan.
Untuk
mengatasi hambatan-hambatan tersebut maka sedapat mungkin dalam penyampaian pesan
(isi atau materi ajar) dibantu dengan menggunakan media pembelajaran.
Diharapkan dengan pemanfaatan sumber belajar berupa media pembelajaran, proses
komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih efektif dan efisien (Gagne, 1985).
Perkembangan
ilmu dan teknologi semakin mendorong usaha-usaha ke arah pembaharuan dalam
memanfaatkan hasil-hasil teknologi untuk pelaksanaan pembelajaran. Untuk itu dalam
melaksanakan tugasnya, guru (pengajar) diharapkan dapat menggunakan alat atau
bahan pendukung proses pembelajaran, dari alat yang sederhana sampai alat yang
canggih. Bahkan mungkin lebih dari itu, guru diharapkan mampu mengembangkan
ketrampilan membuat media pembelajarannya sendiri.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
tujuan dan manfaat media pembelajaran ?
2. Bagaimana
kriteria media pembelajaran yang baik untuk pembelajaran ?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Agar
kita mengetahui tujuan dan manfaat media pembelajaran.
2. Agar
kita mengetahui kriteria media pembelajaran yang baik untuk pembelajaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Media
1. Gene L. Wilkinson (1980) mengartikan media
sebagai alat dan bahan selain buku teks yang dapat dipergunakan untuk
menyampaikan informasi dalam suatu situasi belajar mengajar;
2. Gagne (1970), media adalah berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar;
3. Wong,
mengartikan media adalah sebagai alat atau mekanisme untuk menyalurkan pesan
keindraan siswa/ sasaran didik.
4. Media
menurut Association of Education and
Communication Technology yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan.
5. Briggs
(1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Seperti: buku, film, kaset, dan
sebagainya.
6. Media
adalah segala bentuk perantara yang dipakai untuk menyebar ide, sehingga ide atau
gagasan itu sampai pada penerima (Santoso S.Hamijaya).
7. Menurut
Mc Luahan, media adalah chanel (saluran) karena pada hakekatnya media
memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar dan
melihat dalam batas-batas jarak, ruang dan waktu tertentu. Dengan bantuan media
batas-batas itu hampir menjadi tidak ada.
8. Media adalah medium yang digunakan untuk
membawa atau menyampaikan suatu pesan, dimana medium ini merupakan jalan atau
alat dengan suatu pesan berjalan antara komunikator dengan komunikan (Blake and
Haralsen).
9. NEA (
National Education Association) berpendapat media adalah segala benda yang
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang
digunakan untuk kegiatan tersebut.
Jadi menurut saya media
adalah sarana yang digunakan seseorang untuk menyampaikan sesuatu atau pesan
kepada orang lain sehingga orang tersebut dapat menerima atau mengerti pesan
yang saya sampaikan.
B.
Tujuan
dan Manfaat Media Pembelajaran
Penggunaan
media pembelajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu
pendidikan.
Media
pembelajaran di sekolah digunakan dengan tujuan antara lain sebagai berikut :
1.
Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip,
dan ketrampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut
sifat bahan ajar.
2.
Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih
merangsang minat dan motivasi peserta didik untuk belajar.
3.
Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena peserta didik
tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu.
4.
Menciptakan situasi belajar yang tidak
dapat dilupakan peserta didik.
5.
Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran.
6.
Meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Menurut
Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah
:
1.
Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan
tepat guna dan berdaya guna,
2.
Mempermudah guru/pendidik dalam menyampaikan informasi materi kepada peserta
didik.
3.
Mempermudah bagi peserta didik dalam menyerap atau menerima serta memahami
materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik,
4.
Dapat mendorong keinginan peserta didik untuk mengetahui lebih banyak dan
mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru atau pendidik.
5.
Menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara peserta didik yang satu
dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru atau pendidik.
Sedangkan
Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah:
1.
Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan
motivasi,
2.
Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami,
3.
Metode mengajar akan lebih bervariasi, dan
4.
Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
Manfaat
Media Pembelajaran secara umum adalah memperlancar interaksi antara guru dengan
peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan
secara lebih khusus manfaat media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (1992)
yaitu:
1.
Dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik
perhatian mereka;
2.
Makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa
dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran;
3.
Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas
komunikasi verbal melalui kata-kata.
4.
Peserta didik lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak
hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan
langsung, dan memerankan.
C. Kriteria Media Pembelajaran yang
Baik Untuk Pembelajaran
Media
pembelajaran yang beraneka ragam
jenisnya tentunya tidak akan digunakan seluruhnya secara
serentak dalam kegiatan pembelajaran, namun hanya beberapa saja. Untuk itu
perlu di lakukan pemilihan media tersebut. Agar pemilihan media pembelajaran
tersebut tepat, maka perlu dipertimbangkan faktor atau kriteria-kriteria dan
langkah-langkah pemilihan media. Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau
tenaga pendidik dalam memilih media
pembelajaran menurut Nana Sudjana (1990: 4-5) yakni:
1. Ketepatan
media dengan tujuan pengajaran.
2. Dukungan
terhadap isi bahan pelajaran.
3. Kemudahan
memperoleh media.
4. Keterampilan
guru dalam menggunakannya.
5. Tersedia
waktu untuk menggunakannya.
6. Sesuai
dengan taraf berfikir anak.
Sepadan
dengan hal itu I Nyoman Sudana Degeng (1993; 26-27) menyatakan bahwa ada
sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan guru atau pendidik dalam memilih
media pembelajaran, yaitu:
1.
Tujuan instruksional.
2.
Keefektifan.
3.
Siswa.
4.
Ketersediaan.
5.
Biaya pengadaan.
6.
Kualitas teknis.
0 komentar:
Posting Komentar